Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Sang Halilintar Anatolia

Gambar
Turki pernah mengalami masa kejayaan ketika berada di bawah Dinasti Utsmaniyah selama ratusan tahun. Pemimpin mereka dikenal sebagai sultan-sultan pemberani yang ditakuti oleh raja-raja Eropa. Di antara sultan Utsmani yang disegani musuh adalah Sultan Bayazid (Bayazid I). Bayazid adalah keempat dalam silsilah Dinasti Utsmaniyah, ayahnya adalah Sultan Murad, dan kakeknya adalah Sultan Orkhan, putra dari Sultan Utsman, pendiri Daulah Utsmaniyah. Bayazid dikenal sebagai seorang pemberani dan gemar berjihad fi sabilillah, sebagaimana para pendahulunya. Kehebatannya di medan pertempuran dan kecepatannya dalam menghadapi musuh membuat orang-orang memberinya julukan “Yildirim”, yang berarti Halilintar. Jika nama itu disebut, orang-orang Eropa, khususnya Konstantinopel, akan merinding mendengarnya. Begitulah para pemimpin Islam dahulu, disegani musuh-musuh Allah. Bayazid   menjadi sultan menggantikan ayahnya, Sultan Murad yang syahid dalam pertempuran Kosovo pada 1389 M melawan orang-orang Sal

Pengusiran Yahudi Bani Nadhir

Gambar
Keluarnya Bani Nadhir dari Madinah              Pada peristiwa Bi’ru Ma’unah, beberapa orang sahabat terbunuh oleh kaum musyrikin. Seorang sahabat berhasil selamat, yaitu Amr bin Umayyah. Ia segera bergerak menuju Madinah. Dalam perjalanan, ia berpapasan dengan dua orang dari Bani Kilab di sebuah desa bernama Qarqarah. Amr menganggap dua orang itu sebagai musuh sehingga ia membunuh mereka. Padahal dua orang itu memiliki kesepakatan dengan Rasulullah. Sesampainya di Madinah, Amr memberi tahu Rasulullah apa yang telah dilakukannya tadi. Mendengar laporan itu, Rasulullah bersabda, “Kamu telah membunuh dua orang yang darahnya harus kutebus.” Rasulullah menganggap pembunuhan yang dilakukan oleh Amr bin Umayyah terhadap dua orang dari Bani Kilab harus diselesaikan. Beliau harus membayar tebusan. Jika tidak, kaum muslimin akan dianggap bersalah telah melanggar kesepakan, dan akibatnya akan lebih banyak lagi pertumpahan darah. Masa-masa ini memang masa sulit bagi Rasulullah dan kaum muslimin.

Teknologi Robot Era Kejayaan Islam

Gambar
Telah berkembang di Dunia Islam pada abad ke-12          Para ilmuwan Barat selalu mengatakan bahwa perintis teknologi robot adalah ilmuwan mereka asal Italia yang hidup pada abad ke-15, Leonardo Da Vinci. Da Vinci merancang pembuatan robot pada tahun 1478 M. Padahal jauh sebelum Leonardo Da Vinci lahir, seorang ilmuwan Muslim yang hidup pada abad ke-13 telah mampu merancang dan menciptakan robot mirip manusia. Ilmuwan itu bernama Abul Izz bin Ismail bin Ar-Razzaz al-Jazari, lebih dikenal dengan al-Jazari. Al-Jazari seorang insinyur jenius merupakan orang pertama yang merumuskan konsep robotik pertama dalam sejarah. Ia membuat rancangan sebuah robot humanoid yang dapat diprogram pada tahun 1206 M, lebih dua ratus tahun sebelum Leonardo Da Vinci merancang robotnya yang baru sebatas di atas kertas. Robot rancangan al-Jazari ini pada dasarnya menyerupai sebuah mekanisme berbentuk perahu dengan empat robot pemain musik otomatis yang dapat mengapung di tengah danau untuk menghibur para tamu