Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Resensi: Alazhi Perawan Xinjiang

Gambar
Alazhi, gadis Muslimah Uyghur harus menerima kenyataan bahwa kedua adiknya, Gulina dan Aisha meninggalkan rumah mereka di Kasygar, Provinsi Xinjiang demi mengejar mimpi mereka di Guangzhou, kota yang jauh lebih maju dan modern. Kepergian Gulina dan Aisha membuat Alazhi berpikir untuk menyusul kedua adiknya untuk menjalani kehidupan dan karir yang lebih baik di Guangzhou. Terlebih setelah mendengar kata-kata Gulina dan Aisha kepadanya beberapa waktu lalu “Apa yang dijanjikan kota ini untuk kita? Tidak ada. Kita hanya sibuk menabung untuk membeli perbekalan jika muslim dingin datang. Seperti bajing saja,” kata Gulina. “Benar, Gulina, padahal kita semua sarjana. Tapi, gaji kita hanya cukup untuk membantu Ana menghidupkan tungku. Tapi, terutama aku sudah bosan dengan suasananya. Coba kau lihat majalah-majalah itu. Dunia luar begitu menawan. Kita bisa berkembang!” kata Aisha. Namun, siapakah yang akan menjaga Dada dan Ana menjalani sisa hidupnya di rumah yang sederhana mereka? Sementara s

Ibnu Rusyd, Ilmuwan Besar dari Cordoba

Gambar
Patung Ibnu Rusyd di Cordoba, Spanyol Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd, lebih dikenal dengan Ibnu Rusyd. Ia lahir di Cordoba, Andalusia pada tahun 1126 M. Minatnya pada ilmu pengetahuan sangat besar, sampai-sampai disebutkan bahwa sejak dewasa, Ibnu Rusyd tidak pernah absen dari kegiatan membaca dan keilmuan kecuali pada malam ayahnya meninggal dan malam pertama pernikahannya. Pendidikan awalnya ditempuh di Cordoba. Di kota pusat peradaban dan ilmu pengetahuan ini dia belajar tafsir, hadits, fiqih, ushuluddin, sastra Arab, matematika, fisika, astronomi, logika, filsafat, dan kedokteran. Setelah menamatkan pendidikannya, pada 1159 M, ia dipanggil oleh Gubernur Sevilla untuk membantu reformasi pendidikan di sana. Pada tahun 1169 M, ia diangkat menjadi hakim di Sevilla. Pengangkatan ini karena ilmunya yang luas dalam bidang hukum (fiqih) di samping kedekatannya dengan khalifah. Ibnu Rusyd sangat mumpuni dalam bidang hukum dan menjadi orang yang paling ahli

Panglima Perang Mu’tah (2)

Gambar
Khalid bin Walid adalah tokoh kunci keme nangan kaum musyrikin Makkah atas pasukan kaum Muslimin pada Perang Uhud. Namun, ketika hidayah Islam menyapanya, ia berbalik menjadi pejuang Islam yang tak terkalahkan. Seperti dikisahkan sebelumnya, Khalid bin Walid berhasil memenangkan pasukan Islam atas pasukan Romawi pada perang Mu’tah padahal sebelumnya umat Islam hampir saja menderita kekalahan dan tiga panglima, Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawwahah, telah syahid. karena itulah ia dijuluki Pedang Allah yang Terhunus oleh Rasulullah. Kehebatan Khalid tidak hanya pada Perang Mu’tah saja. Setelah itu ia selalu ikut berperang bersama pasukan Islam di barisan paling depan pada Perang Tabuk dan Perang Hunain. Setelah Rasulullah S hallallahu A laihi wa S allam wafat, banyak kabilah Arab yang murtad dan bergabung melakukan pemberotakan terhadap ummat Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq . Beberapa kabilah yang ikut dalam pemberontakan adalah k

Panglima Perang Mu’tah (1)

Gambar
Tokoh kali ini adalah ahli siasat, panglima perang, Sang Pedang Allah yang terhunus. Dialah Khalid bin Walid bin Mughirah. Lahir di Mekah sekitar 20 tahun setelah lahirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam . Khalid memiliki nasab dan kedudukan yang tinggi. Ayahnya, Walid bin Mughirah salah satu pembesar Quraisy yang kaya raya , selalu memberi makan dan minum kepada jamaah haji yang datang ke Baitullah. Meskipun begitu, Walid bin Mughirah sangat membenci Rasu lu llah dan selalu menentang dakwah beliau. Khalid memiliki enam saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Sejak kecil dia telah berlatih menunggang kuda dan mahir dalam memainkan pedang. Karena kemahirannya itu ia dijadikan salah satu komandan kavaleri Quraisy. Ketika dakwah Islam muncul , Khalid tidak serta merta memeluk Islam. Ia bahkan menjad i penentang um m at Islam di Perang Uhud. Pada perang tersebut, Khalid memainkan peran utama dalam mengalahkan kaum M uslimin. Hal itu disebabkan terbunuhnya pasukan pemanah k