Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Dunia yang Datar

Gambar
Pada tahun 1492 Colombus memulai ekspedisi pelayarannya menuju India. Dengan menggunakan tiga kapal: Nina, Pinta, dan Santa Maria, ia berlayar ke barat menyeberangi lautan Atlantik, yang diduganya bisa menjadi rute baru menuju Hindia Timur. Ia tidak mengarah ke Selatan, mengitari Afrika seperti yang telah dicoba penjelajah Portugis ketika itu. Colombus berangkat dengan asumsi bahwa bumi bulat. Karena itu ia sangat yakin bahwa dengan berjalan ke barat, ia bisa mencapai India. Ternyata dia salah menghitung jarak. Ia mengira bumi lebih kecil daripada ini. Ia juga tidak mengira akan menemukan daratan sebelum mencapai Hindia Timur. Meskipun demikian, ia menamai penduduk asli yang ditemukannya di dunia baru itu sebagai “Indian” yang berarti orang India. Saat kembali, Colombus bisa mengatakan kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella, bahwa walaupun ia tidak menemukan India, ia dapat memastikan bahwa dunia itu memang bulat. Berbeda dengan Colombus ketika itu yang berlayar membutuhkan waktu berb

Banten Abad XV-XXI Pencapaian Gemilang Penorehan Menjelang (Buku Karya Prof. Uka Tjandrasasmita)

Gambar
Banten merupakan salah satu pusat perkembangan kepudayaan pada masa silam, khususnya pada masa penyebaran agama Islam. pelabuhan Banten merupakan salah satu pelabuhan yang paling penting di antara pelabuhan-pelabuhan lainnya di lingkungan Kerajaan Sunda. Ia telah berhubungan dengan jalur pelayaran dan perdagangan Internasional. Di antara buku yang membahas tentang sejarah Banten adalah buku “Banten Abad XV-XXI Pencapaian Gemilang Penorehan Menjelang” karya Uka Tjandrasasmita. Buku ini merupakan kumpulan tulisan atau makalah karya Uka Tjandrasasmita mengenai Banten. Uka Tjandrasasmita adalah salah satu pionir arkeologi Indonesia, karena itu banyak di dapat dalam buku ini pembahasan mengenai peninggalan-peninggalan fisik di Banten masa lampau seperti masjid, menara, kraton, makam, dan lain-lain. 1.       Sumber Dalam buku ini, Penulis membahas tentang sumber sejarah sebagai jejak arkeologis yang dapat berupa artefak terutama benda-benda bergerak dan benda tak bergerak yang disebut featur

Historiografi Haji Indonesia (Buku karya Dr. M. Saleh Putuhena)

Gambar
Ibadah haji merupakan salah satu di antara lima rukun Islam. sebagaimana ibadah yang lain, haji dalam pengamalannya melewati suatu proses yang dimulai dengan pengetahuan tentang haji, pelaksanaan haji, dan berakhir pada berfungsinya haji, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat. Telah banyak para ulama dan pakar syariah menulis tentang haji. Namun, mengenai sejarah haji di Indonesia masih bisa dihitung jari. Dan di antara karya penting mengenai sejarah haji Indonesia adalah buku Historiografi Haji Indonesia karya Dr. M. Saleh Putuhena, mantan Rektor IAIN Alauddin Makassar. 1.       Sumber-sumber Penulisan Sumber penulisan Historiografi Haji Indonesia: 1.       Buku ini menjadikan al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai sumber primer. Meskipun al-Qur’an bukan sebuah buku sejarah, sebagian dari ayat-ayatnya memberikan informasi sejarah. Demikian pula dengan hadis sebagian di antaranya menginformasikan fakta-fakta sejarah. 2.       Sumber kedua adalah literatur-literatur tentang Haji Indon