Al-Idrisi, Pakar Geografi Alumni Cordova

Dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abdulah bin Idris al-Hamudi al-Husna. Berasal dari keluarga Idrisiyah al-Alawiyah yang terdapat di Maroko.

Al-Idrisi adalah seorang ahli geografi terkemuka dan terhebat yang pernah dikenal oleh peradaban Islam, bahkan oleh peradaban manusia hingga era penemuan geografi Eropa pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 M.

Al-Idrisi lahir di Ceuta, Maroko pada tahun 493 H/1100 M dan memulai pendidikannya di sana. Kemudian dia pindah ke Cordova untuk menimba ilmu kepada para ilmuwan yang ada di sana. Dia tinggal di Cordova selama beberapa tahun sehingga mahir dalam ilmu geografi, astronomi, matematika, dan geometri. Di samping itu dia juga mempelajari ilmu kedoktran, farmasi, dan biologi.
Selain belajar kepada para ilmuwan terkemuka di Cordova, al-Idrisi juga belajar lewat buku-buku karya ilmuwan geografi terkemuka seperti Ptolemeus, Ibn Hauqal, al-Mas’udi, dan lainnya. Dia selalu menghabiskan waktunya untuk menelaah dan mengkaji karya-karya geografi terdahulu.

Al-Idrisi telah melakukan banyak perjalanan ke berbagai negeri. Saat usianya belum lebih dari 16 tahun dia telah berkunjung ke Mesir, Syam, Konstantinopel, dan Anatolia. Setelah berhasil menamatkan studinya di Cordova, dia melakukan perjalanan ke beberapa kota di Spanyol. Dia juga mngunjungi Portugal yang waktu itu masih bagian dari negara Dinasti Umawiyah di Andalusia. Kemudian, al-Idrisi mnjlajahi Prancis dan bagian selatan Inggris. Lalu berkunjung ke Sisilia atas undangan Raja Roger II.

Setelah mendengar kemampuan dan kegeniusan al-Idrisi, Roger II menganjurkan al-Idrisi agar dia bersedia membuat peta dunia. Roger benar-benar bersimpati kepada al-Idrisi sehingga dia tidak ragu mengangkatnya menjadi hakim dan menyerahkan kepadanya dan kepada orang-orang Arab yang berprestasi jabatan-jabatan penting di kerajaan yang dipimpinnya.


Al-Idrisi menulis kitab geografi berjudul Kitab Nazhah al-Maslak fi Ikhtira al-Falak. Kitab ini sangat berpengaruh sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Geographia Nubiensis. Al-Idrisi berhasil membuat peta dunia yang dikenal dengan peta al-Idrisi. Peta ini merupakan peta paling detil dan mengagumkan yang pernah dikenal dalam ilmu geografi dan seni menggambar peta (cartography) pada masa itu. Peta al-Idrisi dilandaskan kepada suatu pengetahuan yang solid akan bentuk bumi yang bulat. Dasar-dasar pemikirannya bersumber dari referensi-referensi Barat dan Islam secara bersamaan. Peta juga dibuat berdasarkan pengalaman pribadinya dan informasi-informasi ilmiah yang telah dia rangkum. Peta al-Idrisi telah menjadi acuan bagi peta-peta yang digambar pada masa kebangkitan dan juga merupakan titik awal bagi ditemukannya geografi pada era kemasyhurannya.

bahan bacaan: 
Muhammad Gharib Gaudah, 147 ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam ,Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam yang Asing

Cheng Ho, Laksamana Muslim yang Tangguh

Kisah Khalifah Al-Ma’mun Menaklukan Kaum Khawarij