Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Ulama Nasional Penulis Ratusan Buku

Gambar
Buya Hamka Jasadnya memang sudah lama tiada, tapi karya-karyanya yang masih tetap hidup dan dibaca oleh jutaan ummat Islam pada hari ini. Dia adalah ulama kharismatik Haji Abdul malik Karim Amrullah. Tokoh kelahiran Maninjau, Sumatera Barat 17 Februari 1908 ini dikenal dengan nama Hamka. Singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ayahnya, Syaikh Dr. Abdul Karim Amrullah seorang ulama besar di Minangkabau, pendiri Madrasah Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di madrasah itulah Hamka belajar agama dan bahasa Arab. Setelah melewati masa kecil belajar di Sumatera Thawalib, pada tahun 1924 Hamka merantau ke Pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta. Di sana, ia belajar dari tokoh-tokoh Sarikat Islam (SI) seperti HOS Cokroaminoto, Haji Fachruddin, RM Soeryopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo. Baru setahun di Jawa, Hamka diminta pulang oleh sang ayah untuk membantunya mengembangkan “Muhammadiyah” di Padang Panjang. Hamka akhirnya kembali ke tanah kelahirannya di usia 17 tahun. Ketika pulang, ia b

Imam Ahmad dan Madzhabnya

Gambar
Karya Imam Ahmad bin Hanbal Pendiri Madzhab Hanbali Penulis Kitab Al-Musnad Dia adalah seorang imam besar, al-hafizh, ulamanya kota Baghdad. Sampai hari ini, madzhab fiqihnya banyak diikuti oleh umat Islam di berbagai negeri. Namanya adalah Ahmad bin Hanbal bin Asad Adz-Dzuhli Asy-Syaibani, lahir di Baghdad pada tahun 164 Hijriyah. Ia lebih muda sekitar 14 tahun dari Imam Asy-Syafi’i. Sejak usia 16 tahun Ahmad bin Hanbal telah berkeliling dari satu negeri ke negeri lainnya untuk menuntut ilmu. Ia telah melakukan perjalanan ke berbagai kota pusat ilmu pengetahuan seperti di Kufah, Bashrah, Makkah, Madinah, Yaman, Khurasan, dan Syam. Dari negeri-negeri yang dikunjunginya itu, Imam Ahmad belajar kepada ulama-ulama besar. Ia berguru kepada Sufyan bin Uyainah di Makkah dan Abdurrazzaq Ash-Shan’ani di Yaman. Dan guru yang paling dekat dengannya, sekaligus menjadi sahabatnya adalah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i. Tidaklah mengeherankan, setelah pencarian ilmunya ke berbagai negeri, ia kembali

Imam Asy-Syafi’i dan Madzhabnya

Gambar
Al-Umm, karya Imam Asy-Syafi'i Madzhab Fiqih terbesar di Indonesia Secara umum, madzhab fiqih terbesar di dunia Islam (sunni) ada empat madzhab, yaitu madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Syafi’I adalah madzhab fiqih yang dianut oleh mayoritas ummat Islam di Indonesia. Madzhab Syafi’I didirikan oleh Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i. Ia memiliki nasab yang sampai kepada Hasyim bin Abdul Mutthalib bin Manaf bin Qushai bin Kilab. Jadi, ia seorang Quraisy dan masih satu nasab dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Asy-Syafi’i lahir di Ghaza, masuk wilayah Palestina pada hari ini, tahun 150 Hijriyah. Ia lahir di tahun yang sama dengan wafatnya Imam Abu Hanifah, pendiri madzhab Hanafi. Imam Syafi’i dikaruniai otak yang cerdas dan hafalan yang kuat oleh Allah. Pada usia tujuh tahun ia telah menghafal seluruh Alqur’an. Pada usia sepuluh tahun ia telah mampu menghafal kitab Al-Muwattha, kitab hadits yang disusun oleh Imam Malik. Di usianya itu pula ia berguru ke