Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Martir Cordova

Gambar
Pada tahun 850, seorang pendeta di Cordova dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi Cordova atas tindakannya menghina dan melecehkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam . Kematian sang pendeta bernama Perfectus itu rupanya memberikan dampak yang cukup besar bagi komunitas Kristen di ibukota pemerintahan Bani Umayyah. Orang-orang Kristen yang taat maupun awam datang ke pengadilan tinggi Cordova dan mencela Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam . Oleh pemerintah, pelecehan terhadap Nabi Muhammad adalah sebuah pelanggaran dan pelakunya akan dikenakan sangsi yang berat sehingga dalam waktu sekitar empat bulan saja, terhitung lima puluh orang dikenakan hukuman mati. Namun, di kalangan Kristen, mereka dikenang sebagai pejuang Kristus. Mereka adalah “Martir Cordova” yang rela mati dan membela ajaran Kristen. Fenomena Martir Cordova ini terjadi di masa pemerintahan amir Abdurrahman II. Salah satu faktornya disebabkan oleh orang-orang Kristen taat merasa tidak nyaman melihat ko

Al-Idrisi, Pakar Geografi Alumni Cordova

Dia adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abdulah bin Idris al-Hamudi al-Husna. Berasal dari keluarga Idrisiyah al-Alawiyah yang terdapat di Maroko. Al-Idrisi adalah seorang ahli geografi terkemuka dan terhebat yang pernah dikenal oleh peradaban Islam, bahkan oleh peradaban manusia hingga era penemuan geografi Eropa pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 M. Al-Idrisi lahir di Ceuta, Maroko pada tahun 493 H/1100 M dan memulai pendidikannya di sana. Kemudian dia pindah ke Cordova untuk menimba ilmu kepada para ilmuwan yang ada di sana. Dia tinggal di Cordova selama beberapa tahun sehingga mahir dalam ilmu geografi, astronomi, matematika, dan geometri. Di samping itu dia juga mempelajari ilmu kedoktran, farmasi, dan biologi. Selain belajar kepada para ilmuwan terkemuka di Cordova, al-Idrisi juga belajar lewat buku-buku karya ilmuwan geografi terkemuka seperti Ptolemeus, Ibn Hauqal, al-Mas’udi, dan lainnya. Dia selalu menghabiskan waktunya untuk menelaah dan mengkaji karya-karya

Abu Bakar Ar-Razi, Ilmuwan dan Dokter Kota Bagdad

Namanya Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi. Dia adalah dokter Muslim terbesar dan guru besar dalam ilmu kedokteran di dunia Islam dan Eropa. Ar-Razi lahir di provinsi Rayy, Iran pada tahun 240 H (854 M). Ar-Razi menguasai masalah-masalah kedokteran dan farmasi. Dia tidak hanya mempelajari kedokteran Arab dan Yunani seperti para ilmuwan muslim lainnya, melainkan dia juga menambah pengalamannya dengan mempelajari kedokteran India. Di samping itu, dia sangat berpengalaman dalam bidang kimia sehingga memiliki kemampuan khusus dalam bidang kedokteran yang tidak dimiliki oleh ilmuwan lainnya. Abu Bakar ar-Razi adalah pelopor dalam bidang klinik kedokteran dan orang yang pertama kali melakukan eksperimen pengobatan kepada hewan sebelum dipraktekkan kepada manusia. Metode ini yang hingga sekarang menjadi pedoman terpenting bagi ekdokteran modern. Dia menemukan pengaruh alergi atau hipersensitif pada sebagian orang sakit, sekalipun dalam bukunya dia tidak menggunakan kata “alergi” namun di